Sunday 2 June 2013

Persiapan Pameran Tugas Akhir #1

Oleh Jajang Suryana


Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa (JPSR), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Pendidikan  Ganesha (UNDIKSHA), yang memrogram mata kuliah Tugas Akhir II, selalu sibuk menjelang akhir semester pembelajaran. Mereka harus menyiapkan sejumlah karya sebagai bahan seminar dan sekaligus pameran. Tiga mata kuliah paket ini (Tugas Akhir II, Seminar Tugas Akhir, dan Pameran Tugas Akhir, sangat menyita waktu semua mahasiswa semester VI ini.

Semester Genap pada perkuliahan tahun 2013 adalah semester yang sangat padat dengan aneka kegiatan. Serangkaian kegiatan terkait dengan acara Dies Natalis UNDIKSHA dan piodalan (ulang tahun) jurusan adalah paket kegiatan yang tak bisa dihindari melibatkan mereka. Padahal, pada semester yang sama, mereka harus berjuang menyelesaikan tanggungan tugas mereka, yaitu berkarya untuk paket tugas akhir kedua.

Tidur di kampus, sekalipun resminya dilarang oleh pihak kampus, menjadi pilihan yang tak bisa dihindari untuk mengerjakan tugas yang sangat ribet jika harus dibawa pulang ke rumah kontrakan. Tak ada kata yang bisa dilontarkan oleh pihak kampus ketika melihat begitu padatnya kegiatan mahasiswa JPSR. Tetapi, peringatan-peringatan yang terkait dengan kebersihan dan ketertiban ruangan kerap dilontarkan kepada mereka dari pihak kampus. Dari hasil perjuangan dan upaya pura-pura bongol (tidak mendengar), para mahasiswa JPSR bisa menghasilkan sejumlah karya yang bisa diacungi jempol. Ini sebagian kecil karya mereka.

Lukisan yang menceritakan permainan tradisional Bali yang unik: ayunan.

Karya seni kriya yang memanfaatkan kekayaan tradisi sebagai bentuk pengembangan baru. 
Ada sarcophagus kayu misalnya.

Gaya realis menjadi pilihan banyak mahasiswa, yang digarap menggunakan teknik lukis, grafis, bahkan aqua tint. Keterampilan menggarap bentuk-bentuk realis menjadi tantangan menyenangkan bagi mereka.

Inovasi bentuk alat musik kecapi yang digarap dengan gaya modern. 

Keramik gaya anak muda. Tak mementingkan fungsi, yang utama ada kebaruan bentuk 
terkait dengan pola pikir "ingin bebas" yang melatari semangat mahasiswa.

Gaya ilustratif yang diterapkan dalam pengolahan media gambar bahan logam.

Beberapa karya yang menampilkan semangat kerja para tenaga muda, 
calon guru dan sekaligus praktisi seni rupa.

Inilah "gaya studio mahasiswa", memanfaatkan ruang kuliah praktik sebagai bengkel,
sekaligus "tempat peraduan ketika cape usai kerja". Ini yang kerap menjadi gaya
mahasiswa seni yang "berseberangan" dengan para pemuja ketertiban.


Sejumlah karya lainnya dalam media yang berbeda, seperti seni grafis, desain komunikasi visual, dan karya seni patung, ditampilkan (insya Allah) menyusul.


* Semua foto dibuat menggunakan Sony Xperia Z




No comments:

Post a Comment