Oleh
Jajang Suryana
Pola gambar gunung kembar menjadi fenomena yang menarik sebagai bahan kajian dalam membahas gambar karya anak-anak Indonesia. Pola ini, selalu muncul dalam gambar buatan anak-anak di manapun anak-anak itu bertempat tinggal. Pola pengaruh lingkungan yang selama ini ditunjuk sebagai kekuatan yang bisa mewarnai kegiatan menggambar anak-anak, ternyata tidak semuanya bisa dibuktikan. Ada sesuatu yang jelas menjadi penanda munculnya gambar pola gunung kembar, yaitu ketika anak-anak mulai berhubungan dengan orang lain di luar keluarganya. Terutama ketika anak-anak mulai memasuki dunia sekolah: Taman Kanak-kanak (TK), berlanjut ke tingkat Sekolah Dasar (SD), bahkan hingga sekolah menengah (SMP dan SMA).
Sejumlah contoh gambar gunung kembar dengan aneka variasinya bisa dilihat dalam postingan ini. Gambar-gambar diambil dari sekolah-sekolah TK dan SD di sekitar Bali.
Gunung Kembar
ReplyDeletegunung kembar di tingkat SMApun juga ada, awal berada di SMA Tapen, saya mecoba untuk menjajal siswa saya sampai dimana mereka tau tentang gam bar dan lukis.ternyata siswa saya kelas XII ipa dan ips rata rata mereka menggambar gunung kembar. setelah saya tannya ternyata di SD dan SMP mereka hanya menerima tugas menggambar bebas dari gurunya,.........pak mengapa bisa begitu?...
Itulah yang menjadi bahan penelitian yang sangat menarik. Mengapa gambar pola gunung kembar itu --seolah-olah-- telah menjadi ciri perkembangan kegiatan menggambar anak dan remaja di Indonesia. Siapa yang mulai? Di mana mulainya? Itu menjadi pertanyaan yang perlu dikumpulkan datanya di lapangan.
ReplyDeleteYang jelas dari pengalaman di lapangan, setiap anak-anak mulai memasuki sekolah, "kepintaran" baru muncul sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekolah, yaitu kepintaran menggambar pola gunung kembar. Jika pola ini menjadi artefak penting dalam perkembangan gambar karya anak-anak Indonesia, ya, mau apa lagi, kita harus memanfaatkan hal itu sebagai bagian dari materi pelajaran seni rupa: menggambar gunung kembar.