Tuesday, 27 August 2013

BULELELNG FESTIVAL 2013

Oleh Jajang Suryana


Dalam rangkaian "Pesta 17 Agustusan", di Buleleng, Bali Utara, ada keriangan yang melibatkan banyak pelaku seni rupa belia. Kegiatan mewarnai gambar, menggambar ilustrasi, dan menggambar karikatur menjadi ajang lomba yang diselenggarakan di sekitar rumah dinas Bupati Buleleng. Keriaan yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh lembaga bermodal kecil, tentu. Pesta olah seni bagi belia dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa, bisa terselenggara dalam suasana yang betul-betul terasa "meriah". Hajatan ini melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng untuk "mengerahkan" peserta lomba dari berbagai sudut lokasi sekolah di kawasan Buleleng. 

Pelaksanaan lomba olah seni rupa di Buleleng jarang bisa melibatkan begitu banyak peserta. Tetapi, ketika tangan "kekuasaan" memaksa pihak sekolah untuk berperan serta, kegiatan menjadi sangat kondusif. Rata-rata pengelola sekolah bersedia mengirimkan peserta lomba. Dan, itulah yang seharusnya terjadi. Penguasa kebijakan harus turut serta dalam menghidupkan kegiatan seni. Apalagi di lingkungan Bali yang ketenarannya sebagai destinasi wisata sangat bergantung kepada keberadaan hidupnya kesenian.

Di samping lomba yang melibatkan para senirupawan belia, dalam Buleleng Festival (Bulfest) 2013 ini, dikumpulkan lukisan-lukisan karya senirupawan Buleleng. Sebuah pameran lukisan digelar untuk melengkapi kegiatan Bulfest ini. Di samping itu, ada pameran kuliner Buleleng yang digelar di Jalan Veteran, depan kantor Bupati Buleleng.

Ajang silaturahmi para guru seni rupa Buleleng

Suasana lomba mewarnai tingkat TK, Bulfest 2013

Suasana lomba menggambar tingkat SD, Bulfest 2013

Lomba gambar bertema Buleleng: Sapi Gerumbungan menjadi salah satu objek yang dipilih oleh siswa

Suasana "penerimaan tamu" yang wah

Hasil lomba mewarna tingkat TK

Kegelisahan warga Buleleng yang ditampilkan dalam karikatur

Lukisan bergaya prasi, salah satu karya yang dipamerankan dalam Bulfest 2013, karya Stri Ayu Ratna Mulya, alumnus Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS-UNDIKSHA

 Karya Pangestu Widyasari, mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS-UNDIKSHA

Karya Wayan Sudiarta, dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS-UNDIKSHA

Karya lukisan kaca Nagasepaha, salah satu hasil binaan dosen-dosen
Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS-UNDIKSHA

Patung karya kelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS-UNDIKSHA, menarik pengunjung sebagai latar objek foto



Beberapa pengunjung pameran sedang menikmati karya

Panggung terbuka yang menutup jalan di depan kantor Bupati Buleleng



*Semua foto dibuat menggunakan kamera Sony Xperia Z













No comments:

Post a Comment