Monday, 2 January 2012

PENELITIAN SENI RUPA

Oleh Jajang Suryana


Karya seni rupa menjadi bagian tak terpisahkan dari hampir semua sisi kehidupan manusia. Sejak manusia bangun tidur untuk memulai kegiatan hidup hariannya, barang-barang hasil olah rupa telah menjadi bagian keperluan hidupnya. Ketika manusia berkegiatan, rehat dari kegiatan, atau bahkan ketika manusia betul-betul istirahat total dari hampir seluruh kegiatannya, manusia tetap berinteraksi dengan berbagai hasil olah rupa. Semua benda hasil olah rupa sengaja ditata untuk menyenangkan mata, untuk kenikmatan penggunaan, untuk kebanggaan prestise, untuk kegiatan pengabdian kemanusiaan, atau bahkan untuk pengabdian kehambaan manusia kepada Tuhannya.

Hasil olah pikir manusia yang dimotori aneka kebutuhan jasmaniah maupun ruhaniah, dalam bentuk benda-benda budaya fisik, pada setiap periode kehidupan manusia terus bertambah jenis dan bentuknya. Manusia diberi kesanggupan oleh Allah untuk bisa merespon kondisi alam lingkungannya. Sumber ide yang telah ditebar oleh Allah di alam, bebas diakses oleh siapa saja yang aktif melakukan pencarian. Oleh karena itu, seorang anak sekalipun, ketika aktif melakukan olah pikir dan rasa merespon kebutuhan lingkungannya, akan bisa mendapatkan akses penuh gudang inspirasi yang telah disediakan oleh Allah. 

TANPA SEKOLAH
Orang tua-tua yang hidup pada zaman dahulu, yang aktif dan tanggap terhadap keberadaan lingkungannya, mereka bisa menggubah banyak benda kebutuhan mereka. Hasilnya sangat mencengangkan. Tanpa sekolah, mereka bisa membangun rumah adat yang megah, jembatan, bendungan, atau bahkan benda-benda kecil yang berfungsi sekadar pengisi waktu luang, untuk hiburan. Mereka bahkan bisa meramu aneka kegiatan maupun hasil kegiatan menjadi sesuatu yang sarat dengan simbolisasi tertentu. Keaktifan pikir dan rasa tetap menjadi kunci keberhasilan kegiatan mereka. Dan, Allah selalu menghargai berbagai aktifitas mahlukNya!

Inspirasi batik (teknik, motif, dan makna), bentuk wayang (berbagai media dan cerita digunakan), perabot rumah tangga (berbagai bahan alami yang menyehatkan tubuh digunakan sebagai bahan dasarnya), benda-benda upacara, benda hiburan, benda ekonomis, semua didapatkan ditemukan oleh mereka yang tidak pernah berhenti melakukan pencarian. Proses kreasi, dalam kondisi dan lingkungan manapun, sama jalurnya.













PENDOKUMENTASIAN, PENELITIAN, PENGHARGAAN
Mahasiswa Jurusan Seni Rupa, kerap merasa "kehabisan" data penelitian. Dalam banyak kassus, ketika mereka akan melakukan penelitian untuk program skripsi mereka, ada saja keluhan tentang bahan penelitian yang akan mereka olah. 

Pencarian data tentang benda-benda budaya fisik, benda seni rupa, bisa ditelusuri dari beragam zaman dan keberadaan manusia. Masih banyak karya peninggalan masa lalu yang bisa dikaji sebagai bahan penelitian. Kubur batu, bangunan tempat ibadat, bangunan tempat tinggal, perabot rumah tangga, alat transportasi, alat-alat hiburan, dan begitu banyak jenis benda seni rupa yang sangat menarik, bisa dikaji dari berbagai sudut pendekatan kajian. Mungkin dari sisi desain, estetika, penggunaan bahan, fungsi, bentuk, nilai yang dikandung, atau sekadar keberadaannya.

Banyak orang yang mulai tidak memiliki rasa penghargaan atas prestasi hidup masyarakatnya. Benda-benda karya masyarakat dibiarkan tanpa pemeliharaan. Bahkan banyak benda kesejarahan yang penting diganti, dipindahkan, dijual, bahkan dihancurkan demi memenuhi kebutuhan masa kini yang --kadang-kadang-- kurang memberi manfaat besar bagi masyarakat sekitar. Minimal, upaya pendokumentasian perlu segera dilakukan. Melalui penelitian-penelitian, pencatatan benda-benda prestasi hidup masyarakat bisa ditata sebagai database hasil budaya masyarakat, yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran penghargaan bagi generasi pelanjut.


* Semua foto dibuat menggunakan Sony Ericsson Satio U1
         

20 comments:

  1. Kita anak zaman sekarang harus bisa mencontoh orang tua dahulu yang bisa berkarya walaupun dibatasi dengan kesederhanaan alat dan pikaran yang mreka miliki tetapi bisa menghasilkan karya yang bagus.
    I MADE SANTIKA PUTRA
    1112031026
    B

    ReplyDelete
  2. karya seni berupa kebanggaan prestise contohnya seperti apa???


    dewi suputri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Prestise untuk senimannya? Ya, seharusnya. Karena, karya seni adalah bagian dari hasil olah ekspresinya (olah rasa, pikir, dan kesadaran atas lingkungannya). Bagi lingkungan? Sepantasnya. Karena, lingkungan telah diberi makna tambahan yang positif oleh seniman. Begitupun negara, sebagai lingkungan yang lebih luas. Prestise bagi --istilah Pak Hardiman-- "pembutuh", penikmat karya seni? Tak salah juga. Setelah karya seni menjadi produk ekonomis yang membanggakan, karena karya berkualitas, karya seniman sohor, dan karya yang mahal, ya jadi prestise juga bagi pemiliknya.

      Delete
  3. Assalamualaikum, pak saya sering kali, bahkan setiap online tidak lupa untuk membaca tulisan bapak, karena rindu sura bapak ketika mengisi perkulihan.

    ReplyDelete
  4. Pak di Situbondo sekarang lagi demam batik, dari RA-SMA diajak membatik lewat seni budaya, dan pada hari kamis-sabtu memakai seragam batik Situbondo.

    Akan tetapi motif batiknya masih terkungkung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam, Ram. Mudah-mudahan sehat sekeluarga. Tetap sehat juga karyanya. Coba cari informasi batik fractal. Hebat juga. Inovatif.

      Delete
  5. kenapa setiap individu memiliki kreatifitas dan bakat yang berbeda beda padahal mereka di ciptakan sama?
    (riza nur hanafi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah anugerah Allah. Allah menciptakan manusia sama dalam hal mendapatkan kesempatan apa pun. Tetapi, setiap individu diciptakan unik, termasuk unik dalam kesiapan kreativitas dan bakatnya. Itu juga anugerah sekaligus rahasia Allah!

      Delete
  6. om swastyastu
    disekitaran tempat tinggal saya banyak terdapat penjahit,diantaranya yaitu panjahit kebaya dan pembordil,maaf saya krang tau nama nya pak,yang bordil bordil di garmen tu,,saya mau nannya apakah penjahit dan pembordil tu bisa juga disebut perupa?dan masalah kain jaitan dan bordilan apakah bisa dipakai sebagai penelitian????

    I MADE SANTIKA PUTRA
    1112031026
    B

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentu bisa. Itu bagian dari kegiatan seni rupa juga.

      Delete
  7. pak saya mau bertanya mungkin sedikit terganjal di pikiran saya,
    masalah yang ingin saya tanyakan yaitu kenapa di saat seni yang begitu pesat perkembanganya dan banyak adanya sekolah-sekolah seni khususnya di indonesia ,,,seni dan budaya kita sendiri masih sulit berkembang dan dilestarikan di kalangan masyarakat indonesia bahkan bisa dilupakan???????


    NI WAYAN SEPTIARI
    1112031015
    A

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dikatakan, memang Pemerintah masih kurang memberi perhatian khusus untuk mengembangkan bidang seni. Termasuk Pemda yang sebetulnya "bahagia" karena daerahnya bisa menjadi kaya dari hasil pengelolaan dan pemasaran hasil kesenian. Pemda Bali misalnya. Perhatian Pemda kepada pelaku seni, terutama nasibnya, juga kepada pengelola pendidikan seni, belum serius.

      Delete
  8. pak saya mau bertanya,untuk selanjutnya apakah bapak akan melakukan penelitian - penelitian tentang seni,misalnya penelitian tentang proses perkembangan seni seseorang yg memiliki keterbelakangan mental. seperti itu pak.
    trima kasih


    GEDE DEDEK UMBARA YASA
    1112031014
    KELAS : A

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penelitian tentang gambar karya anak berkebutuhan khusus (tunagrahita misalnya) pernah dilakukan. Hasilnya memang unik. Banyak yang di luar dugaan kita. Kini, saya juga sedang membimbing mahasiswa yang meneliti kegiatan kesenirupaan anak tunagrahita di Tabanan.

      Delete
  9. saya sangat setuju dengan penelitian ini,karena bagi saya sangat penting dan memberi pengetahuan yg lebih.
    dan saya mau bertanya kepada bapak,mengapa anak - anak kecil sekarang tidak suka menonton film kartun,tapi lebih suka menonton film sperti film dewasa.contohnya sinetron,ftv dan sejenisnya?
    terima kasih.


    mohammad arifurrohman
    1112031016
    kelas :A

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada sementara keluarga yang memang keliru dalam memberi kebebasan kepada anak-anaknya. Tetapi jangan dilupakan, selain di rumah, anak-anak juga bisa mendapatkan kesempatan "menikmati" hal yang buruk ketika di luar rumah. Yang sulit adalah bagaimana cara orang tua bisa membangun kenyamanan bagi anak-anaknya sehingga anak-anak betah di rumah dan bisa dikontrol kesukaannya secara bijaksana oleh orang tua.

      Delete
  10. setelah saya beca artikeel ini,saya sangat setuju dan artikel ini sangat menarik,sehingga saya mearasa dapat pengetahuan lebih setelah membaca artikel ini.
    saya mau bertanya sedikit kepada bapak,apa yg akan bapak lakukan selanjutnya yg berhubungan dengan seni?


    I GD MADE FERY WIJAYA
    1112031020
    kelas :A

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak keinginan! Di antaranya yang mendesak, keinginan mengangkat masalah seni agar "dianggap" sejajar dengan masalah matematika, biologi, kimia, teknologi, dan seterusnya. Yang paling utama, masih banyak ahli pendidikan yang beranggapan bahwa seni belum bisa disetarakan secara ilmiah dengan bahasan bidang keilmuan lain. Itu tugas kita!

      Delete
  11. Assalamualaikum, Pak. keluarga di Jawa sehat semua, semoga Bapak dan keluarga sehat dan selalu dalam lindungan-Nya, semoga Allah mengabulkan.

    Pak saat ini saya menggarap tutorial terkait dengan kesenirupaan secara multimedia, dan tutorial cooking secara multimedia juga..........

    wassalam,

    ReplyDelete
    Replies
    1. pak saya sdah baca, dan download formulirnya di cinema 21, menarik juga. pak, apa bisa film yang sdh dikut setakan di trempat lain diikutkan yang kedua kalinya

      Delete